Monday, March 27, 2006

Cinta, Cinta..!

Kadangkala aku merasa sudah tidak pantas lagi membicarakan 'liku-liku'-nya cinta. Toh, semua orang sudah tahu, semua orang sudah mengerti.
Sudah banyak sekali orang yang menterjemahkan cinta dengan apa yang di alaminya. Ada yang suka, ada yang merasa 'belum' atau tidak suka. Aku rasa, perkara cinta telah begitu banyak di bahas dan dibicarakan. Di cerpen-cerpen, novel-novel, bahkan cerita-cerita film yang mengangkat tentang cinta.
Namun, pada saat saya di tanya oleh seorang teman "menurut kamu, apa cinta itu tabu di bicarakan oleh seorang ayah, ibu atau orang tua kita, atau misalnya saya yang sudah berkeluarga?"
Aku jadi tersenyum... tersenyum lebar.
Apalagi dia melanjutkan pertanyaan itu, "bagaimana misalnya, seseorang yang kehilangan orang yang di cintainya - katakanlah karena orang yang dicintainya itu meninggal - apakah dia tidak boleh jatuh cinta lagi dan berbicara tentang cinta?"
Kembali aku tersenyum.. tersenyum lebar. :)
Ingin aku mengatakan bahwa itu kan kondisional, kan tidak terjadi pada semua orang. Tapi, aku hanya tersenyum. Karena ternyata, ada sesuatu yang terkadang tidak memerlukan jawaban. Mungkin termasuk pertanyaan temanku tadi.
Memang, si sisi lain, aku berpendapat pada saat kita tidak mau lagi (atau sebutan kita: tidak pantas lagi) membicarakan tentang cinta, sepertinya kita mencoba melepaskan sesuatu sifat yang hakiki dari dalam diri kita selaku manusia. Kaerna, cinta adalah sesuatu yang melekat pada jiwa, pada sukma kita. Dengan cinta, kita menjadi tegar. Dengan cinta kita menjadi bersemangat. Dengan cinta kita bisa saling berbagi. Dengan cinta kita bisa menjadi pemberani, begitupun dengan cinta kita bisa jadi takut, dan sebagainya. Banyak juga orang yang terpaksa 'menjadi' gila karena cinta. Ada pula yang harus berpisah dengan keluarga, 'katanya' juga karena cinta.
Cinta memang unik! Mungkin karena keunikannya, terkadang membuatku sulit untuk mengerti.
atau... mungkin memang, aku sudah tidak pantas lagi membicarakan cinta... :)


tuk temanku: kita semua sama, jangan anggap aku berbeda...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home